Catatan Cinta Dari Mekkah

Buku setebal 416 halaman yang sangat unik, dikemas dengan bahasa yang simple, bersahabat, namun tetap santun.

Buku ini bercerita tentang pengalaman sang Penulis sendiri, AWY AMEER QOWALUN. Beliau adalah anak pesantren dari kecilnya dan hingga berkesempatan  menempuh pendidikan di negeri impian setiap umat islam, Mekkah.

Banyak sekali pelajaran dari kisah-kisah sederhana penulis yang dijabarkan di setiap bab nya.

Ini beberapa di antaranya, poin-poin nya..

1). Satu persen kemauanmu, meski tanpa satupun dukungan, itulah yang membangkitkan semangatmu untuk beramal dan mencari ilmu. Tapi jika kamu tidak punya sedikitpun kemauan, kamu tidak akan bisa maju. Meski disana ada seribu dukungan agar kamu beramal dan mencari ilmu.

2). Mengucapkan kata Insya Allah.
Insya Allah itu artinya "Semoga Allah menghendaki", bukan "kalau Allah menghendaki". Maka ada keharusan bagi kita untuk sebisa mungkin menepati janji yang kita buat.

3). "Barang dunyo, ketok" yang artinya benda dunia kelihatan.
Kalimat tersebut mengajarkan kepada kita untuk optimis dalam belajar, mempelajari segala sesuatu yang ada di dunia itu kelihatan, dalam artian, segalanya pasti bisa dipelajari.

***mengutip :  "karakter kepribadian yang kita miliki adalah merupakan hasil didikan orang tua kita, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Begitu pula sikap mereka kepada kita, sebagai pendidikan awal dalam hidup. Namun disana ada momen-momen tertentu bagi mereka untuk memberikan pelajaran tentang hidup saat kita melakukan sebuah kesalahan. Dalam pelajaran yang mereka berikan itu, kerap membekas dalam memori kita selama bertahun-tahun, bahkan jadi pegangan seumur hidup bagi kita"

4). Belajar betanggung jawab atas apapun yang diamanahkan kepada kita. Sebab muslim yang baik adalah yang bertanggung jawab atas sebuah amanah.

5). Ketaatan kepada atasan adalah sebuah keharusan, apalagi jika atasan kita itu adalah orang yang bertanggung jawab atas kebaikan dunia akhirat kita.

6). Suatu hal jika diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggu detik-detik kegagalannya.
The right man in the right place.

7). Masing-masing dari kita memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugas yang dibebankan kepada kita dan pasti pada waktunya kita akan dimintai pertanggung jawaban atas tugas yang dibebankan kepada kita.

8). Dalam sebuah hadist Rosul SAW memberitahukan bahwa semua dosa itu yang mana saja bisa dihapus atas kehendak Allah, kecuali durhaka kepada orang tua, sebab dosanya disegerakan kepada pelakunya dalam hidupnya. Berbeda dengan dosa lain yang ditimpakan setelah matinya.

9). "Pakai arloji, tapi tahajudnya molor terus. Kayak aku gini lo, ga pernah pake arloji tapi bangun tepat waktu. Buang arlojimu itu."

*ini sindiran kuat supaya kita jangan hanya bergaya memakai jam tangan kemana-mana, yang lebih parah bisa sampai punya koleksi 2 atau 3 namun hanya sebagai gaya  dan lalai memanfaatkan waktu dengan baik.

10). Kalau adzan berkumandang, hentikan sejenak aktifitas kita, diam dengan tenang, simak suara adzan berkumandang, jawab satu persatu dengan penuh penghayatan dan khidmat.

11). "Sepedamu bukan dicuri, hanya dipinjam"

** belajar mengubah pola pikir kita ketika  ada barang kita yang hilang, bahwa mereka yang menggambil barang kita itu adalah orang yang lebih membutuhkan dari kita.

Kerap perasaan kita tak menentu saat benda kepunyaan kita hilang, kecewa berhari-hari. Padahal tak seharusnya seperti itu. Disini juga aplikasi hadist, sabar pada pukulan yang pertama.

12). Manfaatkanlah saat-saat tenang untuk menemukan inspirasi. (Ini bisa juga saat kita di wc). Namun inspirasi apapun jika munculnya saat sholat maka itu dari setan yang ingin mengganggu kekhusukan dan pengkonsentrasian jiwa kita kehadirat Allah SWT.
So.. Ilham WC, why not??

13). Kosongnya hati dari ingat pada Allah (dzikir), itu yang kerap menjadikan seseorang mudah kena kesurupan. Berbeda dengan orang yang jiwanya kuat, hatinya selalu tersambung pada Allah. Orang seperti ini, bahkan makhuk haluspun bisa tunduk kepadanya.

14). Islam mengarahkan kita untuk mengidolakan orang yang kehidupannya bisa mengarahkan kita pada hal yang bernilai ibadah. Hal-hal yang mendekatkan diri kepada Allah.

#dan masih banyak lagi sebenarnya.